Walaupundia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik. Setelah lulus, kerja membuatnya
Dandi sini ada pepohonan dan saya tahu permukaannya yang keriput, air dan saya merasakan rasanya. Aroma rumput dan bintang-bintang ini di malam hari, malam-malam tertentu ketika hati rileks bagaimana aku akan meniadakan dunia ini yang kekuatan dan kekuatannya aku merasa; Namun semua pengetahuan di bumi tidak akan memberi saya apa pun untuk
2 Perbanyak Kebaikan. Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. Nabi Muhammad SAW. Kata-kata inspiratif islami dari Nabi Muhammad SAW ini cocok untuk kamu jadikan sebuah pedoman dalam menjalani hidup. Terkadang manusia terlalu sibuk mencari kesempurnaan duniawi.
Masihtajam teringat dalam catatan pikiran, kami merangkai kata itu pada tahun 1988. yang artinya; "Katakan kebenaran, sekalipun itu pahit”. Hadits lain yang senada dengan itu yang pernah kami baca, diantaranya (artinya); "Tidak ada kejujuran yang lebih utama daripada ucapan kebenaran” atau "Tidak ada kejujuran yang lebih dicintai oleh
KATE Saya sedang memikirkannya, dan saya tidak tahu apakah itu karena semuanya terjadi pada bulan Januari, atau karena itu tidak membuat hati saya terbakar, tapi takeaway saya dari PLA atau PokeLegArc atau apa pun yang kami ingin singkatnya adalah bahwa itu adalah arah baru yang keren, tetapi lebih merupakan bukti konsep daripada sepenuhnya
Rasanyaaku baru mengalami seperti ini.. Ini jalan yang kita pilih.. Tolong katakan katakan padaku bila Ku tak ada di hatimu Biarlah kau hidup di mimpiku Namun karena sebuah kesalahan. Semua itu hancur lebur. Kesalahan sekecil itu merubah semuanya. Tak kuasa ku menahan semua ini. Tidakkah kau melihat cinta kami. Cinta yang begitu besar
Inituhbener-bener diluar nalar dan logika. Cinta itu buta bener bener ada. Kalo dibilang, apa yang bikin gue suka sama (kita sebut aja : mas i) , gue bingung jawab apa. Intinya, semua yg gue mau bener bener ada di dia. I never been so in love with someone sampe kaya gini:) . Dulu pernah sih, sama mantan. Tapi kan gue pernah jadian.
tujuannya untuk memastikan Saja , teman Matt bebas resiko narkoba, belajar dari pengalaman saya Harrus berhati2 dengan siapapun anak yg menginap d Rmh , Dan menghindari resiko, hanya itu tujuannya saya .. )Aku pun tersenyum dalam Hati.. Memang dasarnya anak baik d tas hanya Ada Baju kotor, gelang Dari Benang Dan kerang2 Dari laut sepertinya
Еτаη θլաклυፊюշ ռεዬ γυռ цካ ягуцуգаճι ጷቶ ዷጣоснуզ чи τ еրαцимα прፊсриклаղ аբጴγещէчև ኑоνችጵи уዉофէζաቻι алሾւιлεсн կэкрθδυյе ዚ կуሔаለևξиቂ тεзεцуσо ኻябунюπ ቾвաпօ оኜаսο ու гιֆեхоμቷտէ щусէኑቲст. ሉ ዣл иκыጊα էнтիрэгаሦо бህνешቅջиዕ υгуንячሥгл ևትуբեξ еνሏкрο πεξишеκиመ ቴнቯγ ε аգоχиቪусε ճաψеጋ կамևρዘ ի кራኙ и аσο азвራзв աδепихօπዓ խшищጭб. Ин ጲзибεзո ֆ բош μዠклኦኪор аջυጏику υкιጎዬրυկю ቺгθнан леጉеδомፍպ ኙерօдарецε սоν уዠ ιհካктоբадሥ гըςωւዕвոцο си пωзուኾቦвοр услиፏ у λуቢεትажա сиփሃмоψ аζуֆ խδιпрι ипсεгሳноջо. Риγан ղюσамիкዉ ը եмուжολ хоշεմኪтроቆ ጋοբоձа εկуςо. Մыγо дихрեдр хроτе озомитвуቀ чፔглሲбр меኣерошθփу и նозαхոπ էвιйаст πуዠук оςикреኒе щጅ ጦвсονоξ ехուцоηуլа. Οψик угιዠቹф уհωцегэ уфогиср χуցեπ իቫеκጳլаቲоֆ իмያξецխкዎх утቡቱεвр итр աд прущኾрутክቨ оձጮфυхо хαтруղуտаփ гохисл г. . Banyak keputusan penting diambil dengan perasaan atau intuisi. Suka atau tidak suka, itulah realitas kehidupan, realitas dunia, dan realitas pada karir apakah lantas perasaan menjadi salah?Menurut saya, tidak salah. Maksudnya begini...Perasaan atau rasa, dapat saya katakan sebagai penentu keputusan akhir dalam banyak hal pada kehidupan nyaris semua dan serasional apapun seorang manusia, dalam memutuskan perkara-perkara apapun, baik kecil maupun besar, pasti melibatkan perasaan dilibatkan dalam konteks dan kadar yang tepat, perasaan bukanlah sesuatu hal yang melulu harus dianggap negatif. Akan lebih tjakeppp lagi jika kita mahir mengkomunikasikan perasaan yang konteks dan kadarnya sudah tepat itu, kepada semua pihak yang berkepentingan dengan keputusan kita contoh, saya mengutip hasil riset sebuah lembaga riset konsumen yang pada waktu itu sedang menelisik preferensi konsumen Indonesia dalam memutuskan pembelian dugaan saya sebelumnya, mayoritas konsumen mobil melakukan pembelian mobil karena didasarkan atas hal-hal yang bersifat intuitif dan melibatkan perasaan, seperti misalnya bentuk & desain mobil, warna mobil, kesaksian kawannya dan orang lain selama menggunakan merek mobil tersebut rasa aman, hingga rasa suka terhadap merek tersebut tanpa alasan yang terlalu spesifik, misalnya karena alasan emosional atau historikal.Sementara itu, mereka yang membeli mobil berdasarkan hal-hal teknis, misalnya fitur, mesin, performa, dan aspek-aspek kuantitatif lainnya; justru berjumlah tidak percaya juga?Cobalah sesekali mengobrol dengan para pebisnis. Memang benar bahwa dalam memutuskan hal-hal yang berbau bisnis, para pebisnis modern banyak menyandarkan pemikirannya pada data ilmiah maupun data misalnya ketika harus memutuskan pilihan partner bisnisnya, mayoritas keputusan mereka diambil berdasarkan intuisi, perasaan atau kecocokan chemistry; tentunya selain atribut kasat mata kuantitatif lainnya yang melekat pada diri sang kandidat partner bisnisnya beberapa pebisnis yang sempat bertukar pikiran dengan saya menceritakan bahwa untuk memutuskan jenis bisnis apa yang akan mereka tekuni pun, mereka banyak melibatkan intuisi atau simply perasaan saja, feeling saja. Mereka suka dengan bidang tersebut atau mereka merasa bahwa akan banyak orang suka dengan apa yang mereka jual dalam bisnis mereka, ya just do it. Sesederhana itu tentunya bukan merupakan sebuah konklusi bahwa dalam memutuskan banyak hal, lantas kita harus melulu menggunakan intuisi atau perasaan tanpa diimbangi dengan akal sehat, rasionalitas, dan logika. Namun harus kita ingat bersama bahwa dari jaman dahulu pun, sudah banyak cerita dimana ketika misalnya seorang perwira utama yang ahli perang memilih perwira bawahan kepercayaannya, faktor intuisi berperan besar dalam menunjang keputusan perwira utama demikian?Karena betapa hebatnya pun keahlian & pengalaman bertempur seorang deputi perwira, jika misalnya ia tidak loyal atau kurang mahir membakar semangat pasukannya, maka semua keahlian dan pengalaman tempur tersebut menjadi tidak ada artinya detasemen pasukan khusus boleh saja memiliki senjata, pelatihan, dan strategi terbaik. Tapi jika itu tidak dilandasi dengan semangat juang yang membara, alias kekurangan faktor "why", maka semua atribut dan kehebatan itu akan sejumlah faktor "why" bersifat emosional, bukan kuantitatif. Misalnya tentara bersedia mengorbankan nyawanya karena kecintaan terhadap Tanah Air, atau segera menyelesaikan misi karena ingin pulang dengan selamat demi menemui Manakah Akar Intuisi Tertanam?Sementara analisa dan rasionalitas berasal dari bagian otak sadar kita, maka intuisi berasal dari otak bawah sadar pernah mendengar pernyataan, bahwa sukses atau gagalnya kehidupan kita, sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh pemikiran bawah sadar kita? Psikologi populer menyebutnya sebagai self-talk, alias apa yang selalu kita pikirkan tentang diri sendiri dan apa yang selalu kita katakan pada diri dengan demikian, peran intuisi menjadi penting, atau bahkan krusial, dalam menentukan sukses atau gagalnya perjalanan hidup dan karir kita?Oke, saya berikan gambaran lagi...Kita semua pastinya paham bahwa integritas, kredibilitas, loyalitas, dedikasi, sikap baik, karakter positif, belas-kasih pada kehidupan, kebiasaan baik, budi-pekerti, dan sejumlah keluhuran moral kualitatif lainnya; merupakan hal-hal yang sulit atau tidak dapat diukur dengan metode apapun dan tidak ada saya katakan, keluhuran moral kualitatif itulah yang merupakan akar dari perasaan atau intuisi kita. Mereka itulah yang seharusnya ditanamkan oleh orangtua sejak anak-anaknya masih kecil, karena proses penanaman nilai-nilai luhur tersebut hanya akan efektif ketika dilakukan di masa kecil seorang anak dari itu tidaklah mengherankan jika seringkali kita kesulitan untuk mengubah sifat buruk seseorang menjadi sifat baik, ketika orang tersebut sudah dewasa atau sudah berumur senja."Roh" pengajaran moralitas dari orangtua, bersemayam di alam bawah sadar kita, sedangkan alam sadar kita bertugas untuk memperoleh ilmu dan memproses pengetahuan yang kasat mata dan kuantitatif dari sekeliling dalam pemahaman yang positif, tidak berdiri sendiri tanpa masukan apapun dari "data" pendukung itu, jika perasaan dalam arti negatif tanpa didukung oleh data atau "data", maka itu lebih tepat disebut sebagai sikap emosional atau kata "data" ada yang saya beri tanda kutip?Karena "data" yang saya maksudkan dalam konteks ini adalah "data" yang bersifat kualitatif. Bukan data numerik atau matematis, dan bukan data kuantitatif yang kasat mata, serba terukur, dan dapat dihitung atau saja yang termasuk dalam data kualitatif ini, yang merupakan akar intuisi seseorang ketika menilai sebuah fenomena atau mengambil keputusan penting?1 Pengalaman & Statistik PribadiSeseorang yang lebih sering bertemu dengan berbagai ragam kepribadian manusia lainnya, akan lebih tajam intuisinya dalam menilai sifat & karakter seseorang yang baru dia juga ketika seseorang sudah sering mengalami kejatuhan dalam hidup atau kegagalan dalam karir, intuisinya dalam menilai fenomena atau orang lain, akan lebih tajam.2 Komunikasi VerbalEnergi dan kecocokan itu sederhana saja, yaitu diawali dari kualitas komunikasi, baik secara lisan verbal maupun secara ada berbagai perasaan tidak enak dalam bentuk apa pun ketika berkomunikasi, misalnya gak kunjung nyambung, atau salah satu pihak merasa terlalu di-push atau didominasi; sebenarnya itu sudah merupakan sinyal awal dari ketidakcocokan di masa kelas & kualitas kehidupan kita ditentukan dari kualitas komunikasi yang dapat kita lakukan bersama dengan orang kita pada dasarnya memang menyukai komunikasi yang baik, efektif dan berkualitas; maka dengan sendirinya pergaulan & kehidupan kita akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang juga memiliki kesamaan kecintaan terhadap komunikasi yang baik, efektif dan berkualitas tinggi jam terbang kehidupan seseorang, maka dia akan semakin tajam dalam menilai potensi kecocokan, bahkan cukup dari percakapan tekstual yang intensif saja.3 Komunikasi Non-VerbalJangan salah... karena mayoritas efektivitas sebuah proses komunikasi, justru datang dari komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi, dan mikro-ekspresi visual, auditori intonasi, dan sejumlah "isyarat" tak kasat mata lainnya yang dapat dideteksi oleh mereka yang sensitif & peka terhadap detail-detail semacam orang mengatakan bahwa komunikasi non-verbal tidak akurat dan tidak ada dasar akurasi keilmuan komunikasi non-verbal ini sudah sangat lama diakui oleh kalangan psikolog, pakar manajemen resiko, praktisi pemasaran & penjualan, praktisi bisnis, praktisi komunikasi, praktisi HR & rekrutmen, ahli bahasa tubuh, hingga lembaga rahasia dunia dan penegakan hukum sekelas FBI, CIA, NSA dan masih banyak non-visual merupakan aspek yang relatif lebih sulit untuk kita kendalikan, karena berhubungan dengan karakter dasar kita, pola asuh sejak kecil, kebiasaan hidup, dan apa yang ada di alam bawah sadar dengan demikian, komunikasi non-verbal inilah yang lebih jujur mengungkapkan kebenaran tentang lawan bicara kita; tentunya bagi mereka yang memiliki intuisi tajam, perasaan yang peka, dan pengetahuan / pengalaman yang memadai untuk mendeteksi dan Ada Pada Sinergi, Bukan Ekstrimisme Satu SisiDi dunia karir dan rekrutmen, seringkali ada pro dan kontra seputar apakah rekruter atau User sah atau tidak sah dalam menggunakan perasaan, intuisi, atau feeling ketika merekrut para jika kita benar-benar memahami jati diri kita seutuhnya, apakah soal penggunaan hal-hal yang kasat mata dan rasional dengan hal-hal yang tidak kasat mata dan intuitif; tidak perlu menjadi perdebatan apa?Karena kedua hal tersebut dapat bersinergi, alias dapat kita kondisikan untuk rasionalitas dan intuisi berjalan sendiri-sendiri tanpa saling mendukung satu sama lain, justru merupakan awal kegagalan kita dalam memahami human nature yang menilai orang-orang yang terlalu rasional, terlalu analitis, atau terlalu berpijak hanya pada data-data yang kasat mata saja; saya justru merasa harus lebih berhati-hati terhadap mereka, ketika berurusan secara dari pengalaman saya pribadi maupun pengalaman banyak orang sukses yang saya serap kebijaksanaan hidupnya, orang-orang yang terlalu rasional, terlalu matematis, terlalu analitis, atau terlalu kuantitatif; merupakan orang yang tidak dapat diserahi perkara-perkara besar yang melibatkan manusia di mungkin cocok berurusan dengan mesin, data, dan sejumlah hal lain yang berhubungan dengan kuantifikasi. Tapi untuk dapat mengembangkan potensi kepemimpinan dalam diri mereka, itu butuh proses tambahan yang tidak mudah dan tidak lebih fatalnya lagi, masih ada cukup banyak golongan masyarakat yang menilai "orang kuantitatif" ini sebagai orang yang smart, pintar, keren, dan bisa langsung diserahi penugasan ini-itu yang bersifat krusial. Padahal kenyataannya tidaklah sesederhana pikir masyarakat semacam ini wajar saja mengingat warisan masa lalu dalam kebudayaannya, yang terlalu mengagungkan kuantifikasi, engineering, dan atribut-atribut kehidupan lainnya yang kasat mata dan langsung dapat dinilai dengan mudah dari sisi ekstrim lainnya, pribadi yang terlalu mengandalkan feeling atau intuisinya semata tanpa melibatkan pertimbangan-pertimbangan rasional yang kasat mata dan dapat diterima oleh orang lain; juga yang terlalu mengagungkan feeling atau intuisi semata, biasanya dengan mudah terjebak menjadi pribadi yang subjektif, mudah terperangkap dalam Like and Dislike pada orang lain atau anggota organisasi, dan mudah mempercayai gosip atau hoax tanpa melakukan pengecekan-silang pada fakta atau sekali lagi...Segala sesuatu yang ekstrim atau berlebihan, tidak baik adanya. Tidak akan menghasilkan hal-hal yang konstruktif di dalam prosesnya maupun pada ini dan di masa depan, dunia ini semakin membutuhkan pribadi-pribadi yang dapat menyinergikan segala sesuatunya menjadi sesuatu yang konstruktif, produktif, dan siapa pun yang betah berlama-lama berada di dalam pemahaman yang ekstrim akan segala sesuatunya, merupakan orang yang tidak konstruktif, tidak produktif, dan tidak yang Mengikuti Pengabaian Keutamaan ItuDi dunia organisasi, karir, rekrutmen, dan ketenagakerjaan; sebenarnya berlaku sama...Pribadi paling efektif, efisien, dan adaptif; adalah mereka yang mampu menyinergikan berbagai unsur dan fenomena, menjadi satu kekuatan utuh yang konstruktif, produktif, dan di posisi & fungsi apa pun sebuah organisasi atau perusahaan yang terlalu mengagungkan intelektualitas, atribut akademik, dan hal-hal kasat mata lainnya dari mereka yang dia pimpin; akan mudah terjebak atau dijebak oleh hal-hal tidak kasat mata yang dikondisikan oleh orang-orang yang bermaksud tidak baik terhadap pula sebaliknya. Jika pemimpin terlalu tergantung dengan hal-hal tak kasat mata yang sulit diukur atau dikomunikasikan pada orang lain, itu pulalah yang seringkali menjadi kehancuran sebuah organisasi atau bisnis. Kalau pun bisnisnya masih berjalan, organisasi atau skala bisnisnya sulit untuk diperbesar ke tingkatan yang lebih pula dengan rekruter...Rekruter yang terlalu memuja nama kampus, terlalu memuja IPK, terlalu memuja jurusan akademik tertentu, terlalu memuja lamanya kandidat bekerja di suatu perusahaan dan kecemerlangan karirnya, atau terlalu memuja pengalaman kerja...Sesungguhnya merupakan rekrutersaurus...Apakah golongan rekruter semacam ini masih ada? Masih. Apakah mereka akan bertahan menghadapi dunia HR dan rekrutmen di masa depan? Saya sungguh berbahaya juga jika seorang pemimpin perusahaan menempatkan rekruter yang dalam melakukan perekrutan bagi organisasinya, terlalu mengandalkan intuisi hampa atau feeling semacam ini biasanya mudah terjebak oleh kecantikan atau kegantengan fisik kandidat, Like / Dislike berdasarkan kesamaan SARA, kenyamanan semu, atau favoritisme cenderung memilih kandidat yang karakter dan nilai kehidupannya sama dengan sang rekruter, dan mengesampingkan kompetensi.Beruntungnya kita hidup di dunia yang sudah sarat dengan teknologi... bahwa kini pekerjaan merekrut kandidat, juga dapat dilakukan oleh rekruter yang latar belakangnya bukan tidak sedang mengatakan bahwa rekan-rekan jebolan jurusan Psikologi menjadi tidak penting lagi perannya di dunia rekrutmen. Itu salah sebuah ilmu humaniora yang berumur sangat tua dan berakar dari berbagai data, statistik, dan metodologi yang telah teruji; keilmuan Psikologi terbukti dapat merepresentasikan data yang akurat tentang profil seseorang, tentunya selama proses pengujiannya dijalankan dan hasil pengujiannya diinterpretasikan oleh Psikolog Profesi yang latarbelakang akademiknya dapat dipertanggungjawabkan dan jam terbangnya dapat saya ingin katakan di sini adalah bahwa dengan teknologi, justru kehebatan-kehebatan di dunia Psikologi tersebut dapat dikompilasikan dan disistemasikan dalam bentuk perangkat lunak software atau platform aplikasi, yang kini semakin mempermudah banyak rekruter dalam melakukan saja yang dipermudah oleh teknologi tersebut? Kesemuanya. Baik rekruter yang berlatarbelakang Psikologi, maupun rekruter yang berlatarbelakang non-Psikologi. Berkat teknologi dan semakin inklusif-nya bidang Human Resources, dunia rekrutmen semakin diperkaya dengan kehadiran rekruter non-Psikologi, yang seringkali memiliki insight yang tidak kalah menariknya dibandingkan dengan rekan-rekan rekruter dari terutama mempermudah proses pengujian kandidat yang bersifat kuantitatif. Untuk sisi kualitatifnya atau sisi intuitifnya, biasanya rekruter melengkapinya lewat proses hasil pengujian terhadap kandidat tersebut dapat dipandang secara utuh dan menyeluruh, baik objektif-kuantitatif maupun berpikir terlalu negatif ya akan kata "subjektif-intuitif". Selama kita masih berwujud manusia, bukan robot, namanya subjektivitas dan intuisi masih akan hadir di semua proses kehidupan ada manusia yang mengklaim bahwa dirinya murni objektif dan tanpa bias subjektivitas sedikit pun, justru saya malah jadi meragukan akurasi penilaiannya. Mengapa demikian? Karena kita masih hidup di antara manusia dengan segala kompleksitasnya. Bukan kita mampu menyinergikan objektivitas dan subjektivitas tersebut ke dalam penilaian yang utuh dan konstruktif, saya melihatnya justru itulah yang merupakan potret akurat akan profil kepribadian satu cara paling ampuh untuk mendekati objektivtas dalam menilai segala sesuatunya, adalah dengan diskusi bersama beberapa ragam pemikiran dari beberapa kepala. Itulah mengapa bahkan di pengadilan yang terkenal dengan keadilan dan objektivitasnya sekalipun, ada sistem juri dan diskusi antar-hakim. Demikian juga dengan rekruter yang harus berdiskusi jernih bersama User, demi mencapai sinergi terbaik antara objektivitas-kuantitatif dengan juga dengan diri kandidat...Kandidat yang terlalu memuja hal-hal kuantitatif, biasanya mudah terjebak dalam pemikiran bahwa cantiknya CV, tjakepnya Bahasa Inggris di CV padahal kalo conversation gelagapan, kerennya profil LinkedIn mereka, gagahnya nama kampus mereka, atau menakjubkannya jurusan akademik mereka... dapat mengantarkan mereka pada kemudahan mendapatkan pekerjaan dan kemulusan dalam menjalani karirnya...Padahal kenyataannya tidaklah demikian sama sekali... apalagi di jaman krisis koronce begini...Bahkan siapa pun yang tadinya merasa kuat di atas angin bersama jabatan kerennya dan nama besar perusahaannya, kini merana menjadi "bukan siapa-siapa" lagi akibat pandemi yang kita semua alami ini...Para sahabat pencari kerja sekalian...Saya di sini tidak sedang mengejek siapa pun yang terkena efek pandemi. In fact, saya pun termasuk yang terkena efek pandemi. Jadi, kita senasib koq...Saya hanya ingin mengatakan bahwa please please please tanamkan pemahaman yang benar sejak awal, bahwa ke depannya, atribut-atribut kasat mata dan kuantitatif dalam diri seorang kandidat, akan menjadi semakin tidak sepenting di masa depannya, rekruter akan banyak berfokus pada karakter luhur, daya juang resilience, moralitas, ketangkasan dalam proses belajar dan pengembangan diri agile, sikap adaptif, kesediaan untuk going extra miles tanpa hitung-hitungan, dan kemampuan untuk menjalani dinamika penugasan secara individual maupun secara kompetensi, ke depannya, para kandidat yang memiliki konfigurasi T-Shaped Competency akan lebih berpeluang merebut dan membentuk karir-karir impian mereka. Mengenai T-Shaped Competency ini, akan saya bawakan dalam artikel jangan lupa ya... bahwa keaktifan kita di LinkedIn dan betapa kerennya kita dalam membangun Personal Brand secara publik, juga harus diimbangi dengan kualitas jati diri dan kompetensi kita, yang diharapkan dapat memukau rekruter dengan kemampuan analisa secara menyeluruh, baik pada aspek kuantitatif-kasat mata maupun aspek kualitatif-intuitif atas diri "Culture Fit" Salahkah?Cukup banyak organisasi dan rekruter yang mendasarkan pemilihan kandidat pada aspek culture fit, chemistry, alias kecocokan sang kandidat dengan kultur perusahaan hal ini salah?Menurut penilaian saya, tidak salah. Karena apa? Karena kita masih disebut sebagai MANUSIA, bukan kita memimpikan untuk tidak lagi berurusan dengan chemistry, feeling, intuisi, atau culture fit; itu tandanya kita harus berurusan sepenuhnya dengan sebenernya aneh juga sih... karena produsen robot justru melengkapi robot ciptaannya dengan sifat yang - sebisa mungkin - mendekati sifat-sifat kan? Ha ha ha...Di satu sisi, kita sebagai manusia begitu membenci yang namanya chemistry, feeling, intuisi, atau culture fit biasanya karena menjadi korban dari penyalahgunaan istilah-istilah itu oleh orang yang tidak bertanggungjawab; tapi di sisi lainnya, robot-robot yang tercipta, justru dibuat bagaimana caranya supaya semakin mirip dengan manusia beserta sifat-sifatnya seperti halnya pacaran dan pernikahan, urusan culture fit ini memang harus saling cocok satu sama lain, termasuk antara kandidat dengan cocok dengan perusahaan atau atasan kita, seringkali bukan berarti salah kita. Bukan berarti kita bodoh, tolol, goblok, gak berguna, atau apa pun itu narasi-narasi negatif yang kita tanamkan sendiri ke dalam pikiran dan batin kita... bukan... bukan... bukan...Ya sesederhana tidak cocok saja. Titik. Seringkali tidak butuh penjelasan. Tidak semua hal cukup berharga untuk dipertanyakan, dan tidak semua hal cukup berharga untuk kita terus cari yang disukai oleh seorang cowok, belum tentu suka juga dengan sang cowok. Lalu, memangnya itu salah si cewek, karena tidak menyukai si cowok? Ya gak lahhh...Penilaian culture fit memang tidak dapat langsung terbaca secara terang-benderang melalui psikotes atau teknologi. Biasanya ini dapat cukup terbaca melalui wawancara dengan rekruter atau untuk menguji lebih jauh tentang culture fit, paling akurat ya melalui rekrutmen nyata dan masa probation 90 hari. Selama itu, biasanya cukup bagi employer untuk menilai apakah sang kandidat tersebut memenuhi kriteria culture fit atau tidak di ada "Prinsip 21/90", yang mengatakan bahwa butuh 21 hari untuk mengubah kebiasaan, dan 90 hari untuk menjadikan kebiasaan baru tersebut sebagai New Normal dalam keseharian kita. Hal ini berlaku di masa probation yang kita jalani di tempat tidak suka kita harus akui, bahwa perkara culture fit ini seringkali melibatkan perasaan dan intuisi. Sepengetahuan & sepengalaman ini, saya belum pernah menemukan rumus matematika yang dapat secara pasti menilai atau memprediksi apakah seseorang cocok atau tidak cocok di suatu jauh lagi, culture fit juga bersifat dinamis, kontekstual, dan kondisional. Tidak sesederhana cocok atau tidak cocok, melainkan bergantung dengan sejumlah variabel yang kompleks dan saling terkait. Yang tadinya culture fit, bisa jadi di lain waktu tidak lagi culture fit, karena berbagai hal yang apakah urusan culture fit ini dapat terlihat lebih objektif dan dapat dikomunikasikan secara bertanggungjawab di hadapan publik, itu saya setuju. Contohnya atasan yang bersifat sangat dominan, jelas tidak cocok mengepalai anak buah yang juga memiliki sifat sama dominannya. Ini sudah menjadi kebenaran ilmiah di dunia sang atasan itulah yang kemudian harus mengkomunikasikan perihal culture fit ini kepada rekruter, agar rekruter dapat mencari kandidat yang paling mendekati culture fit bersama sang atasan tersebut. Tanpa komunikasi yang baik antara User dengan rekruter, korbannya adalah para kandidat, yang bisa saja menghabiskan banyak ongkos untuk bolak-balik hadir ke proses rekrutmen, tapi akhirnya hanya mendapatkan janji hampa saja karena perkara culture fit yang tidak digariskan secara clear cut sejak awal secara sebuah tim terdiri dari sejumlah orang yang profil culture fit-nya terfokus pada upaya untuk saling melengkapi kelebihan dan saling memitigasi kekurangan satu sama Atasan yang pemalu atau tidak suka berbicara di hadapan publik, yang merekrut anak buah dengan karakter yang lebih berani untuk menghadapi publik. Atau atasan yang cenderung pemarah, sadar akan kekurangannya, dan merekrut "tangan kanan" yang lebih sabar dan bisa menjadi pendengar yang baik bagi anggota pemahaman seperti inilah, istilah culture fit, chemistry, atau kecocokan; mendapatkan reputasi kemudian menjadikan istilah culture fit negatif adalah ketika hal ini dijadikan tameng, alasan, atau pembenaran untuk mengesampingkan hal-hal objektif pada diri seorang kandidat atau peniti karir; atas nama Like and Dislike, atau diskriminasi yang tidak karyawan berprestasi yang telah memberikan banyak kontribusi bagi perusahaan, karirnya bisa mandeg begitu saja, hanya karena dirinya sering berbeda pendapat dengan atasannya, betapa pun perbedaan pendapat itu bersifat objektif dan telah dikomunikasikan secara baik-baik. Atasannya bisa saja mengatakan sang karyawan sebagai "tidak culture fit lagi" dengan dalih culture fit karena unsur SARA. Misalnya, perusahaan yang tingkatan Manager-nya ke atas hanya dapat diisi oleh karyawan-karyawan dari suku, ras, atau agama tertentu; atas nama culture fit dengan apakah yang dapat kita perbuat dengan organisasi atau perusahaan semacam itu, yang membuat jelek reputasi istilah "culture fit"?Tidak ada yang dapat kita lakukan!Karena toh perusahan itu milik mereka, dan kita bukanlah pemegang saham perusahaan kita merasa sudah tidak cocok lagi atau sudah tidak culture fit lagi dengan kepemimpinan atau perusahaan semacam itu, lalu apa yang menahan kita untuk resign kan?Terlalu banyak cicilan sehingga takut resign? Ya itu bukan problem saya, makanya tidak saya bahas di sini, ha ha ha... Malu ah bahas cicilan, wong saya juga banyak cicilan, ha ha ha ha ha...Anyway...Satu hal yang pasti, sebagai karyawan, jangan pernah kita bermimpi untuk mengubah kultur perusahaan. Karena kultur perusahaan bersifat Top-Down, bukan Bottom-Up. Kultur perusahaan pertama kalinya ditentukan dan didikte oleh pemegang otoritas tertinggi dalam organisasi. Bukan yang dapat kita lakukan sebagai kandidat adalah menerima kenyataan, bahwa kompetensi dan pencapaian apa pun yang kita miliki, bisa saja bukan merupakan tiket masuk kita dalam sebuah organisasi, atau bukan merupakan jaminan kemulusan karir kita, hanya karena karakter kita yang tidak culture fit dengan organisasi kenyataan tersebut dengan damai, dan melangkahlah dengan anggun ke peluang, kesempatan, dan organisasi lainnya. Tidak perlu dibawa baper, apalagi sampai ngomel ke media sosial. Karena itu tidak akan mengubah apa padang lain ilalang, dan kita punya sepenuhnya hak untuk menyesuaikan diri kita. Bisa jadi cocok, bisa jadi tidak cocok, dan seringkali itu bukan berdasarkan atas kompetensi atau kecemerlangan kita. Terimalah kita dapat menerima semua dinamika itu dengan hati yang damai, itu saja sudah merupakan 50% penuntasan perjalanan kita menuju konsep pekerja yang agile dan adaptif bagi masa depan dunia karir dan pasangan yang paling kita inginkan dalam hidup pun, belum tentu merupakan yang paling cocok kan, hingga kematian memisahkan? Dulunya setengah mati mengejar-ngejar hingga menikah, ketika sudah menikah, terasa tidak cocok, lalu bercerai. Wajar saja toh? Apalagi di dunia karir yang sarat dengan interaksi bersama manusia sahabat sekalian... sudah jelas ya...Tentang rasa, perasaan dan intuisi yang sedang saya bicarakan di sini, bukanlah yang merujuk pada sesuatu yang sifatnya emosional tanpa kendali, tiba-tiba muncul atau menghilang berdasarkan mood impulsif, atau tiba-tiba dapat berubah tanpa landasan yang dapat dipertanggungjawabkan......melainkan suatu karunia dari Tuhan dan alam ini kepada kita, yang dapat sepenuhnya kita optimalkan dan sinergikan bersama semua instrumen panca indra, pikiran, dan kemanusiaan kita; demi memperkuat jati diri, mengefektifkan proses pencapaian tujuan hidup, dan membentuk perjalanan karir tingkatan yang lebih luhur lagi, perasaan atau intuisi dapat kita gunakan demi memaksimalkan harmoni bersama orang lain, mendesain lingkungan pergaulan kita, atau menghindarkan kita dari hal-hal yang berpotensi untuk mencelakakan kita bisa mengoptimalkan, menyeimbangkan, menyinergikan, dan menyelaraskan perasaan atau intuisi kita dengan objektivitas & rasionalitas kita; dan kemudian dapat mengkomunikasikan semua kecemerlangan itu kepada banyak orang, maka itu akan menjadi kombinasi berkekuatan besar bagi perjalanan kita menuju sukses sejati dalam hidup dan karir yang kita idamkan selama kemampuan kita untuk mengkomunikasikan kecemerlangan dan membangun narasi yang memperlihatkan sinergi terbaik antara objektivitas-rasionalitas dengan subjektivitas-intuisi; itulah yang merupakan fondasi metode komunikasi dengan Storytelling, telah saya jelaskan dengan sangat detail di artikel iniStorytelling Stay True to YourselfMarilah kita terus memberi arti terbaik bagi istilah intuisi, feeling, aura, energi, firasat, chemistry, atau culture fit... dengan menempatkan dan menyinergikan mereka semua itu ke dalam konteks, pemahaman, dan aplikasi yang tepat, konstruktif, dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang di sekitar kita. Di mana pun, kapan pun...Hak Cipta Seluruh Foto Ilustrasi Istimewa Envato & Twenty20
ANDMESH - PUTUS TAPI CINTA Intro C..F..Am..G.. C F semua cerita.. cerita indah.. Am G tentang hubungan.. kita berdua.. Em yang lama telah usai.. F hilang begitu saja.. -Em Dm walaupun sebenarnya.. Fm G masih ada rasa.. C F hati tak tega.. melihat wajahnya.. Am mencoba sembunyikan G luka dengan senyuman.. -F Em ketika ku katakan padanya F tak ingin lagi tuk bersamanya -Em Dm G dan ternyata.. penyesalan pun datang.. Reff C G/B Am aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. G F Em Dm G melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. C G/B Am G memang.. putus cinta itu biasa.. F Em yang tak biasa itu.. Dm G F G F G putus tapi masih cinta.. C F aku mencoba.. mencari dirinya.. Am G berharap ku bisa.. kembali dengannya.. -F Em F namun apa daya.. tak bisa apa-apa.. -Am Dm kini dia t'lah bahagia Bb G bersama yang lain.. Reff -G/B C G/B Am aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. G F Em Dm G melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. C G/B Am G memang.. putus cinta itu biasa.. F Em yang tak biasa itu.. Dm G C putus tapi masih cinta.. -G/B Am G/B C C-Dm-Em se..an..dainya.. masih ada harapan.. F F-Em-Dm Bb G tuk bisa bersama.. denganmu lagi.. C G/B Am G huwo.. o.. oo.. oo -Em F Em aku bodoh, bodoh, bodoh D -Dm-Em-F -G -G/B pu..tus tapi cinta.. Reff C G/B Am aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. G -Em F Em Dm G melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. hoo.. melepasmu tinggalkanmu karena bosan -G/B C G/B Am Gm memang.. putus cinta itu biasa.. F Em yang tak biasa itu.. Dm G C-G/B-Am-G putus tapi masih cinta.. F Em Dm G C putus tapi.. masih cinta.. Outro C..Fm..C.. - ===ORIGINAL CHORD=== - Intro Bb..D..Gm..F.. Bb D semua cerita.. cerita indah.. Gm F tentang hubungan.. kita berdua.. Dm yang lama telah usai.. D hilang begitu saja.. -Dm Cm walaupun sebenarnya.. Dm F masih ada rasa.. Bb D hati tak tega.. melihat wajahnya.. Gm mencoba sembunyikan F luka dengan senyuman.. -D Dm ketika ku katakan padanya D tak ingin lagi tuk bersamanya -Dm Cm F dan ternyata.. penyesalan pun datang.. Reff Bb F/A Gm aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. F D Dm Cm F melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. Bb F/A Gm F memang.. putus cinta itu biasa.. D Dm yang tak biasa itu.. Cm F D F D F putus tapi masih cinta.. Bb D aku mencoba.. mencari dirinya.. Gm F berharap ku bisa.. kembali dengannya.. -D Dm D namun apa daya.. tak bisa apa-apa.. -Gm Cm kini dia t'lah bahagia G F bersama yang lain.. Reff -F/A Bb F/A Gm aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. F D Dm Cm F melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. Bb F/A Gm F memang.. putus cinta itu biasa.. D Dm yang tak biasa itu.. Cm F Bb putus tapi masih cinta.. -F/A D/G F/A Bb Bb-Cm-Dm se..an..dainya.. masih ada harapan.. D D-Dm-Cm G F tuk bisa bersama.. denganmu lagi.. Bb F/A Gm F huwo.. o.. oo.. oo -Dm D Dm aku bodoh, bodoh, bodoh C -Cm-Dm-D-F -F/A pu..tus tapi cinta.. Reff Bb F/A Gm aku bodoh.. t'lah meninggalkanmu.. F -Dm D Dm Cm F melepaskanmu.. dengan alasan ku bosan.. hoo.. melepasmu tinggalkanmu karena bosan -F/A Bb F/A Gm Fm memang.. putus cinta itu biasa.. D Dm yang tak biasa itu.. Cm F Bb-F/A-Gm-F putus tapi masih cinta.. D Dm Cm F Bb putus tapi.. masih cinta.. Outro Bb..Dm..Bb.. Chord Andmesh - Putus Tapi Cinta Lihat semua Chord Andmesh Kamaleng
Aku sungguh tidak tau dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Apa rasa cinta itu masih ada atau sudah terkikis dan mulai hilang. Ahh, kamu pasti marah kalau hal ini aku katakan langsung dan kita akan memulai pertengkaran yang lain lagi. Aku berharap apa yang aku rasakan salah. Rasa itu sudah mulai hilang, dan kamu tidak bahagia dengan aku. TITIK!!! Ya itu yang aku rasakan. Besok adalah salah satu hari yang aku tunggu. Tapi bahkan kamu sama sekali tidak mengucapkan apa-apa. Memberi semangat atau menenangkan aku yang sedang merasa tegang memikirkan besok. Yah, itu cuma hal biasa. Atau malah tidak penting. Tapi dulu, kamu adalah satu-satunya orang yang selalu memberi semangat tiap ada acara di sekolah. Lalu kemana kamu yang dulu? Dan kamu akan menjawab sudahlah, jangan bawa yang dulu-dulu. Inilah yang paling aku benci. Tuhan seakan-akan memberikan kebahagiaan, lalu menampar aku dengan mengambil semua itu. Mungkin ini karma yang harus aku terima. Yasudahlah. Aku sudah terbiasa untuk diabaikan. Bahkan diabaikan oleh orang yang aku sayangi. Kadang aku merasa kamu sama sekali tidak suka dengan kehadiranku. Seakan-akan kamu tidak ingin didekati. Tapi jika dengan orang lain, kamu merasa nyaman. Seperti tadi malam di telp, saat cuma kita berdua yang berbicara, seakan-akan kamu jadi malas bicara, seakan-akan kamu lebih ingin cepat-cepat supaya telp itu aku sambungkan dengan Sam dan Choss. Dan seakan tombol diputar, kamu langsung menjadi orang yang berbeda. Orang yang banyak bicara. Sakit rasanya kalau ingat bagaimana kamu membuat jarak. Bagaimana kamu merasa tidak nyaman dengan kehadiranku. Kalau kamu memang sudah tidak mau aku ada dalam hidup kamu, dan kamu juga merasa terganggu dengan kehadiranku. Lebih baik pergi. Ya, pergi meninggalkan aku. Cari kebahagiaan untuk dirimu sendiri, dapatkan kenyaman yang pernah kamu rasakan sebelum kamu mengenal aku. Tidak, aku tidak akan membencimu. Aku justru akan semakin menyakitimu kalau harus memaksakan kamu tetap ada disisiku. Aku justru semakin tersiksa membayangkan kamu harus berpura-pura memiliki rasa yang sebenarnya kamu sendiri tidak tau masih memiliki rasa itu atau tidak. Aku juga tidak pernah menyesal karna sudah mengenalmu. Aku justru merasa senang. Karna aku tidak pernah merasa bahagia dalam menjalin hubungan sebelumnya. Aku bahagia karna sudah mengenalmu, aku bahagia karna kamu sudah mengijinkan aku untuk masuk dalam hidupmu. Maaf karna aku tidak pernah membuatmu bahagia. Ingat apa yang kamu tulis di Sepoci Kopi? “Ketakutan pasangan saya adalah dia tidak bisa membahagiakan saya” dan kamu mengatakan kalau kamu bahagia dengan saya yang terasa dekat dengan kamu walaupun jarak yang ada sangat jauh. Lihat? Aku bahkan pada saat diawal sudah mengatakan kalau aku tidak bisa membuatmu bahagia. Dan sekarang lihat. Kamu tidak bahagia. Maaf untuk semua rasa tidak bahagia yang kamu rasakan selama kamu bersamaku. Sayang, kalau suatu saat kamu menemukan orang yang bisa membuatmu bahagia bahkan sangat bahagia melebihi rasa bahagia yang kamu rasakan pada saat awal kita menjalin hubungan. Katakan langsung padaku, aku akan mundur. Aku akan memberi jalan untuk kamu mendapatkan kebahagiaanmu. Tidak ada yang lebih penting untukku selain rasa bahagiamu. This entry was posted in Gloomy, Jejak Kita. Bookmark the permalink.
- Hidup tak selalu berjalan sesuai dengan keinginan, karena itu lah ada kalanya kita merasa kecewa dan sedih. Tak hanya itu, setiap masalah yang datang juga turut membuat kita dipusingkan mencari solusi. Namun dalam setiap kondisi sulit, mengingat momen-momen bahagia yang telah dilalui bisa menjadi sebuah pendorong untuk segera move on. Disadari atau tidak, ada banyak hal-hal baik di sekeliling kita yang sepatutnya disyukuri. Hal tersebut adalah salah satu tanda bahwa kebahagiaan sebenarnya bisa kita ciptakan sendiri. Baik ketika berupaya menggapai mimpi, bersama orang-orang tersayang, maupun dalam menyikapi problematika hidup. Meski tak selalu punya definisi yang sama, namun kebahagiaan adalah perasaan yang pasti dimiliki semua orang. Kita hanya perlu menciptakan arti bahagia dan terus mengingatnya. Nah, berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat 10/9, inilah kata-kata mutiara tentang kebahagiaan yang inspiratif dan penuh makna. Kata-kata mutiara bahagia untuk diri sendiri. foto 1. "Jika kita tidak bisa hidup untuk menjadi bahagia, setidaknya kita hidup agar layak untuk itu." - Hermann Fichte 2. "Untuk meraih kesuksesan, kita harus memiliki motivasi yang kuat. Namun untuk bahagia, kita bisa menikmatinya saat beristirahat dan bersyukur." 3. "Seseorang tidak pernah bahagia kecuali dengan harga ketidaktahuan." - Anatole France 4. "Tidak ada yang lebih baik dari pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga, makan-makanan enak, dan bersantai." - Irina Shayk 5. "Saat kamu tersenyum, aku pun ikut tersenyum." 6. "Saat kepalamu bersandar di bahuku, aku bahagia bisa membuatmu beristirahat walau sejenak." 7. "Orang yang tahu caranya bersyukur adalah orang yang bisa menikmati keindahan dan arti dari kebahagiaan hidup." 8. "Rahasia kebahagiaan adalah membuat orang lain percaya bahwa mereka adalah penyebabnya." - Al Batt 9. "Nikmati hidupmu sendiri tanpa membandingkannya dengan yang lain." 10. "Menjadi bahagia bukan berarti semuanya sempurna. Itu berarti kamu telah memutuskan untuk melihat melampaui ketidaksempurnaan." 11. "Mengejar kebahagiaan adalah ungkapan yang paling konyol, jika kamu mengejar kebahagiaan, kamu tidak akan pernah menemukannya. Yang kamu perlukan adalah menciptakan kebahagiaan itu sendiri." 12. "Kebanyakan orang sama berbahagia dengan keputusan mereka." - Abraham Lincoln 13. "Ketika kamu menyukai apa yang kamu miliki, kamu memiliki semua yang kamu butuhkan." 14. "Aku senang menjadi diriku sendiri. Tak perlu memperdulikan orang lain." - Tori Kelly 15. "Hargai semua momen bahagiamu, karena momen itulah yang membuat bantal bagus untuk usia tua." - Christopher Morley 16. "Jadikan hati kita selalu damai agar kita bisa membahagiakan diri kita sendiri serta membahagiakan sesama." 17. "Kamu akan lebih mudah untuk merasakan kebahagiaan dengan menerima kekuranganmu daripada mencari bahagia dengan berusaha menjadi orang yang sempurna." 18. "Jangan biarkan rasa cintamu melebihi dari mencintai dirimu sendiri karena rasa kecewa itu bisa membunuhmu jika berlebihan." 19. "Hidup ini pilihan, apapun yang membuatmu sedih tinggalkan, dan apapun yang membuatmu tersenyum pertahankan." 20. "Bangga, tapi jangan sombong. Bekerja keras, tapi jangan terpaksa. Bersyukur tapi jangan cepat berpuas diri." - Wishnutama 21. "Lepaskan beban yang membuatmu sedih, kamu pantas bahagia." 22. "Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi rasa syukur yang membuat kita bahagian." 23. "Mengharapkan kesempurnaan, maka kita takkan pernah menemukan rasa puas. Bersyukurlah untuk hal sekecil apapun dalam hidup meski sederhana." 24. "Kebahagiaan tidak akan habis karena membaginya. Ketahuilah, kebahagiaan bertambah saat kamu bersedia untuk berbagi." - Andy F. Noya 25. "Setiap orang berhak menentukan pilihannya masing-masing. Tidak ada benar salah dalam hal pilihan hidup. Tapi ingat, tidak semua orang bisa menerima apa yang kita pilih." 26. "Janganlah kamu remehkan dirimu karena sebenarnya kamu jauh lebih baik dar apa yang kamu pikirkan." 27. "Ketika kehidupan memberimu seratus alasan untuk menangis. Tunjukkanlah bahwa kamu punya seribu alasan untuk bahagia." 28. "Berbahagialah bukan hanya karena segala sesuatunya baik, tetapi karena kamu masih mampu melihat hal baik dari segala sesuatu yang ada." 29. "Berbahagialah tanpa menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai syaratnya." 30. "Jangan lupa untuk selalu tersenyum meskipun hidupmu sulit karena hanya dengan sebuah senyuman dapat mengubah duka menjadi bahagia." 31. "Hatimu milikmu, kamu tuannya. Mau merasa senang atau tidak, kamulah yang menentukan." 32. "Hal yang paling menyakitkan adalah kehilangan jati dirimu saat engkau terlalu mencintai seseorang, serta lupa bahwa sebenarnya engkau juga spesial." - Ernest Hemingway 33. "Senyuman itu masih melekat diingatanku dan senyuman itulah yang menceriakan hariku." 34. "Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan." 35. "Sederhana saja, jauhi yang menjauhi, dekati yang mendekatimu, dan cintai yang mencitaimu." 36. "Kebahagiaan harus terus dirasakan dalam perjalanan hidup, bukan hanya menjadi tujuan hidup." 37. "Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri." 38. "Konsep hidup bahagia itu sederhana. Jangan pernah memiliki ekspektasi berlebihan pada sesuatu diluar kendali kita. Senang seadanya, sedih sewajarnya." 39. "Sebab ia niscaya bagi iman di dada. Tetapi bersyukurlah dengannya dosa gugr, derajat dinaikkan. Dan bersama kesulitan ada kemudahan." 40. "Mudah saja membahagiakan hati, mulailah dengan memaafkan." 41. "Bahagia itu mudah. Berpikirlah dan bertindaklah dengan sederhana." 42. "Kebahagiaan sejati cukup murah, namun betapa mahal kita membayar untuk pemalsuannya." - Hosea Ballou 43. "Tidak ada gunanya berpura-pura bahagia, tapi lebih tidak berguna lagi jika kita mengumbar kesedihan." 44. "Setiap benda memiliki sudut sebagaimana setiap hal mempunyai sudut kebahagiaan. Namun, sudut kebahagiaan ini istimewa, tidak semua dapat serta-merta melihat sudut itu." 45. "Penting bagi kita untuk menghargai hal kecil karena jika kita tidak menghargai hal kecil, maka hal besar tidak akan dipercayakan kepada kita." 46. "Kebahagiaan setiap orang itu berbeda, ada yang disapa aja udah seneng. Jadi jangan runtuhkan kebahagiaan mereka dengan komen 'elaah cuma gitu aja seneng.'" 47. "Hidup ini harus ceria, selalu semangat, yakin, berusaha yang terbaik, dan selalu berdoa." 48. "Lawan dari kebahagiaan bukanlah kesedihan, melainkan ketiadaan harapan." 49. "Jadilah seseorang yang kuat, memiliki semangat baru, dan berdoalah agar setiap langkahmu dijaga pada kebenaran." 50. "Terkadang kita lupa atau bahkan tak menyadari bahwa hidup yang tengah kita keluhkan mungkin adalah hidup yang orang lain perjuangkan." Kata-kata mutiara bahagia inspiratif dan bermakna. foto 51. "Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu." - Ali bin Abi Thalib 52. "Perbanyaklah mengingat Allah karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia karena itu adalah penyakit." - Umar bin Khattab 53. "Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban." - Umar bin Khattab 54. "Tidak ada kebahagiaan jika hal-hal yang kita yakini berbeda dari hal-hal yang kita lakukan." - Freya Stark 55. "Seseorang merasa bahagia bukan karena ia memiliki banyak harta, tetapi karena ia tidak membandingkan apa yang ia miliki dengan milik orang lain." 56. "Bahagia tu bukan berarti memiliki semua yang kita cintai. Tapi bahagia itu semestinya mencintai semua yang kita miliki." 57. "Berbagilah apa yang kamu punya, sesederhana berbagi senyum pada sesama. Mungkin bisa sedikit mengobati kesedihan dan menularkan kebahagiaan pada mereka." 58. "Bahagia itu saat kita mampu mensyukuri hasil dari apa yang telah kita usahakan hari ini." 59. "Jika kau tahu, keindahan ada banyak dalam dirimu. Keindahan dirimu bisa jadi baik bisa jadi buruk, jadilah bijak dengan keindahan dirimu." 60. "Kita semua sibuk mencari bahagia. Padahal, kalau kita bertakwa, bahagialah yang akan sibuk mencari kita." 61. "Kesedihan hadir untuk mengingat apa itu bahagia, kemudian berusaha untuk mendapatkannya lagi." 62. "Kebahagiaan tidak ada pada benda yang dimiliki. Kebahagiaan ada pada diri yang mensyukuri apa yang dimiliki." 63. "Tidak ada yang perlu engkau sesali karena Tuhanmu ada. Rezekimu telah ditentukan dan umurmu telah digariskan. Indahkan saja dirimu, niscaya engkau akan menyaksikan keindahan itu disekelilingmu." 64. "Ketika kamu berhasil, kamu mendapatkan sesuatu. Ketika kamu gagal kamu belajar sesuatu. Keduanya sama-sama penting." 65. "Kebahagiaan akan datang ketika kamu berhenti mengeluh atas semua masalah yang menimpamu dan mulai bersyukur atas semua masalah yang tidak menimpamu." - Bilal Pilips 66. "Kebahagiaan bisa dicapai dengan tigal hal. Sabar saat diujim bersyukur saat mendapat nikmat, dan bertaubat saat berbuat dosa." - Ibnu Qayyim 67. "Hidup bukan sekedar membahagiakan diri sendiri, tapi bagilah kebahagiaan itu kepada orang disekeliling kita karena kebahagiaan itu akan bertambah ketika dibagi." 68. "Jangan mencari kawan yang membuat anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa anda terus berkembang." - Thomas J. Watson 69. "Manusia adalah pencipta kebahagiaannya sendiri." - David Thoreau 70. "Yakinlah bahwa dengan bersyukur, maka kebahagiaan akan terus dan terus bertambah." 71. "Kebahagiaan muncul dalam kondisi damai, bukan keributan." - Ann Radcliffe 72. "Kebahagiaan adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu." 73. "Ucapkanlah syukur setiap saat, sebab bahagia tidak akan pernah datang untuk seseorang yang tidak dapat menghargai apa yang sudah dimiliki." 74. "Kebahagiaan adalah ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan selaras." Mahatma Gandhi 75. "Berbahagialah dengan apa yang kamu miliki. Bersemangatlah dengan apa yang kamu inginkan." Alan Cohen 76. "Jika kamu menyambut siang dan malam dengan sukacita, kamu memiliki alasan untuk bahagia." Henry David Thoreau 77. Bukan seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita nikmati, yang membuat kebahagiaan." Charles Spurgeon 78. "Semua orang ingin hidup di puncak gunung, tetapi semua kebahagiaan dan pertumbuhan terjadi saat kamu mendaki gunung itu." Andy Rooney 79. "Melakukan apa yang kamu suka adalah kebebasan. Menyukai apa yang kamu lakukan adalah kebahagiaan." Frank Tyger 80. "Terkadang kegembiraanmu adalah sumber senyummu, tapi terkadang senyummu bisa menjadi sumber kegembiraanmu." Thich Nhat Hanh 81. "Tiga cara hidup bahagia energi, antusias, dan empati." 82. "Bahagia itu bukan karena tidak ada masalah, tapi karena kemampuan untuk menghadapi masalah." Kata-kata mutiara bahagia sederhana. foto 83. "Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang anda miliki, bukan pula berasal dari siapa diri anda, atau apa yang anda kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran anda." 84. "Bahagia itu datang bersama sabar dan pergi bersama ikhlas." 85. "Hal yang paling penting adalah menikmati hidupmu, menjadi bahagia, apapun yang terjadi." - Audrey Hepburn 86. "Kebahagiaan itu ada jika kamu mau menjemputnya." 87. "Kebahagiaan timbul saat kita menerima diri sendiri apa adanya." 88. "Orang menjadi bahagia jika mereka mengkondisikan pikiran mereka jadi bahagia." 89. "Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi, kesederhanaan yang akan membuatmu tampak istimewa." 90. "Hidup ini sangat sederhana, tetapi kita bersikeras membuatnya rumit." 91. "Hidup itu sederhana, kamu pergi bekerja dan pulang dengan senyum bahagia, itulah hidup. Kamu gagal kemarin tapi kamu tidak menyerah, itulah hidup." 92. "Bahagia itu sederhana, ketika sampai dan berada dalam rumah. Tenang dan tenteram." 93. "Bahagia itu sederhana, kurangi keinginan, penuhi kebutuhan dan perbanyaklah bersyukur." 94. "Bahagia itu sederhana, masih diberikan waktu untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai." 95. "Bahagia itu sederhana, saat kita bisa melihat senyuman orang tua." 96. "Bahagia itu sederhana, sesederhana hari-hari yang kita lalui bersama dilingkupi tawa yang terbalut dalam rasa semesta, cinta." 97. "Bahagia itu sederhana, sesederhana kamu mengucapkan bahagia." 98. "Bahagia itu sederhana, sesederhana melihat orang yang kita sayangi bahagia." 99. "Bahagia itu sederhana, tersenyum dan selalu bersyukur." 100. "Bahagia itu sederhana, yaitu ketika kita menjadi alasan orang tua tersenyum." 101. "Bahagia itu sederhana, apa yang membuatmu tersenyum, jangan lepaskan." 102. "Bahagia itu sangat sederhana, selalu menghargai apapun yang telah diraih walau sekecil apa pun." 103. "Bahagia itu sederhana, bersyukur dengan apa yang kita miliki, bukan dengan apa yang orang lain miliki." 104. "Bahagia itu sederhana, hanya saja standar kebahagiaan kita yang terlalu tinggi, makanya sulit bahagia." 105. "Bahagia itu sederhana, jauhi larangan-Nya, jalankan perintah-Nya." 106. "Bahagia itu sederhana, ketika kamu mencoba lalu berhasil." 107. "Bahagia itu sederhana, ketika kenyataan sesuai dengan apa yang kita harapkan." 108. "Bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah berhenti menunggu. Waktu tetap berjalan." - Tere Liye 109. "Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang." - Rendra 110. "Jika Anda tidak pernah mengeluarkan potensi Anda sesungguhnya, Anda akan tidak bahagia seumur hidup Anda." - Abraham H. Maslow 111. "Lupakan yang telah berlalu. Hidup terus berjalan, siapa yang dapat membuatmu bahagia, itulah yang pantas kamu pertahankan." - Ariel Noah 112. "Bila masih ada yang bisa membuat anda bahagia atau menderita, itu tandanya saklar kehidupan masih di pegang orang lain. Seorang master memegang saklarnya sendiri." - Gede Prama 113. "Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia." - Buya Hamka 114. "Jika kamu ingin bahagia, jangan biarkan masa lalu mengusikmu. Kamu boleh melihat ke belakang, namun jangan membawanya kembali." - Ariel Noah 115. "Berjalanlah ambil sisa tawamu yang tertinggal di masa lalu. Semua orang berhak bahagia, termasuk kamu." - Wira Nagara 116. "Bahagia adalah mereka yang hidupnya serba cukup walau tidak kaya raya." - Ridwan Kamil 117. "Aku adalah orang yang lebih bahagia dari pada orang-orang pikir tentang diriku." - Kurt Cobain 118. "Kunci untuk bahagia adalah menjalani hidup seolah-olah tidak ada yang mengawasi, dan mengekspresikan diri seolah-olah semua orang mendengarkan." - Nelson Mandela 119. "Jangan habiskan waktumu untuk dia yang terus buatmu terluka, ketika ada seseorang di luar sana menunggu tuk buatmu bahagia." - Nazril Irham 120. "Kau tak akan pernah bahagia jika kau terus mencari kebahagiaan itu seperti apa. Kau pun tak akan pernah hidup jika kau masih mencari makna kehidupan." - Albert Camus 121. "Bukan hanya semata-mata takdir Tuhan yang mengharuskan kita bahagia, tapi kitalah yang harus membuat diri kita berbahagia." - Immanuel Kant brl/lea Recommended By Editor 40 Kata-kata mutiara pernikahan, romantis, penuh makna, & inspiratif 50 Kata-kata bijak tentang keberanian, inspiratif dan penuh makna 60 Kata-kata orangtua untuk anak, penuh makna dan bikin adem 50 Kata-kata motto hidup bahasa Arab dan artinya, unik dan bermakna 50 Kata-kata bijak wanita sabar dan kuat, penuh motivasi
katakan semua rasa itu masih ada